Thursday, May 10, 2012

Mobil Terbang ( Bukan Mimpi )

Mobil terbang bukan mimpi, mobi terbang teknologi terbaru, mobil melayang, mobil dan pesawat
Ide untuk membuat kendaraan yang bisa melaju di jalan raya dan melayang di udara sebenarnya bukan hal baru. Di tahun 1918, Felix Longobardi telah mematenkan hasil karyanya berupa kendaraan yang bisa dikendarai di jalan raya sekaligus bisa melayang di udara. Singkatnya mobil terbang ini telah dipatenkan di US Patent Office.

Perkembangan mobil terbang tidak berhenti sampai di situ. Meskipun kritik sering muncul mengenai kendaraan "hibrida" darat dan udara ini, selalu ada saja kompromi, yaitu mengalahkan salah satu fungsinya. Namun dalam waktu dekat, sebuah perusahaan yang baru berdiri tahun 2006, Terrafugia, justru berencana memproduksi mobil terbang secara massal. Mobil terbang yang dinamai Transition ini akhir tahun 2008 sudah melakukan uji coba di Federal Aviation Administration (FAA).

Transition tampangnya lebih berkesan mobil dengan perlengkapan penerbangan. Prototipe yang sekarang proses penerbangan sayapnya memang masih manual. Perbaikan hingga kin imasih terus dilakukan. Nantinya, pengembang sayapnya akan dilakukan secara otomatis, agar perpindahan dari mobil ke pesawat lebih cepat dan mudah.

Kesulitan terbesar dalam membangun mobil terbang ini yaitu mendesain gerakkan baling-baling pesawat ketika terbang dan menggerakkan roda ketika di jalan raya. Kondisi tersebut mengakibatkan sistem perpindahan gigi antara baling-baling dan roda dibuat simpel, serta seringan dan sekuat mungkin. Bahan bakarnya pun harus mudah ditemui di pompa bensin umumnya, dan juga harus layak terbang. FAA; mensyaratkan bobot maksimum kendaraan ini 1.320 pon atau sekitar 600 kg. Karena mobil terbang ini masuk kategori pesawat olah raga terbang ringan.

 Terrafugia sudah memulai produksi pada awal tahun 2009. Mereka menargetkan kapasitas produksi mobil terbang ini 50-200 buah setahun. Jika Anda tertarik, kira-kira harganya setara dengan mobil Cadillac Escalede, yaitu AS $ 148.000 ( sekitar Rp 1,5 milyar). Yah, harga yang sepadan jika dilihat manfaatnya, terutama saat digunakan di Jakarta yang macet!!
softpedia.com

ICanDoIt's

No comments:

Post a Comment