Kita kerap melihat iklan di televisi yang menayangkan sebuah produk sabun cuci, yang di klaim antibakteri. Setelah baju tersebut, dijamin ia akan terbebas dari bakteri. Tapi kali ini bukan sabunnya yang membasmi bakteri melainkan bajunya yang sakti, karena dapat melawan bakteri.
Olivia Ong, siswa dari Cornell University, Amerika Serikat, bekerja sama dengan Prof. Hong Dong dan asistennya Juan Hinestroza berhasil menciptakan baju yang menggunakan serat nanofiber. Sepintas tampak biasa, tak bedanya dengan baju kebanyakan, tapi ketika dilihat dengan mikroskop, baju ini ternyata dilapisi partikel nano. Partikel tersebut melapisi serat katun yang menjadi bahan utama pakaian ini. Proses melapisi partikel nano pada kain ini dilakukan di laboratorium.
Hasilnya kain berwarna metalik, tetapi ini bukan hasil dari pewarnaan. Melainkan karena keberadaan partikel nano dalam serat kain. Partikel nano yang digunakan adalah perak yang secara alami berifat antibakteri dan virus. Untuk membuat serat kain bisa ditempel perak, katun dialiri listrik positif menggunakan reaksi amonium dan epoksi, menghasilkan ionisasi. Kemudian partikel perak berukuran 10n -20 nm ( nanometer ) yang diseintersis dengan asam sitrat menempel pada serat.
Baju ini tak perlu dicuci selama ia masih bisa membasmi bakteri, debu, dan partikel noda. Tak hanya baju, jaket denim juga di buat Dong. Dengan menempelkan partikel nano paladium berukuran 5 -10 nm, serat katun menjadi berwarna abu-abu. Jaket dan baju ini dinamai Glitterati, Asyiknya lagi, baju ini memang tidak perlu dicuci.
Tapi harganya jangan ditanya. Untuk 1 m persegi kain katun berpartikel nano, harganya dipatok AS $ 10.000 sekitar Rp 100 juta) kalau untuk membuat setelan baju yang membutuhkan 2-3 m kain, bisa Anda hitng sendiri berapa uang yang harus disiapkan.
softpedia.com
ICanDoIt's
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment